Katamu

Kau selalu katakan.. buka hati dan angkat wajah; menjaga diri dan selalu berdoa untuk  suatu langkah pembaharuan diri:-).. tapi..terasa berat memang kalau tidak menoleh kebelakang.. sekali-kali aku perlu menoleh kebelakang.. mudah mudahan kau bisa mengerti..



Selasa, 05 Januari 2010

PATUNG DEWA RUCI


Diantara patung patung yang ada di Bali... aku paling tertarik patung Dewa Ruci..
Patung Dewa Ruci adalah salah satu patung bernuansa pewayangan yang terletak di pusat kota bagian selatan Bali. Patung ini dibuat oleh I Wayan Winten pematung asal Teges Peliatan, Ubud Kabupaten Gianyar dan selesai dibangun pada tahun 1996. Terletak di persimpangan yang menghubungkan wilayah Kuta, Sanur, Nusa Dua dan Denpasar atau Simpang Siur karena memiliki persimpangan sebanyak 12 cabang.

Sebenarnya patung yang disebut Dewa Ruci ini adalah penggambaran dari Bima atau dalam pewayangan dikenal sebagai Werkudara. Sosok yang dikenal sebagai seseorang yang berbadan tegap, berkarakter lugas dan sangat setia terhadap gurunya. Dikisahkan pada saat itu, Bima ditugaskan oleh Durna gurunya untuk mencari air suci (Tirta Amerta) di samudera yang luas. Karena ketaatannya terhadap gurunya Bima pun menjalankan misi tersebut tanpa gentar walaupun sebenarnya misi tersebut hanya akal-akalan Kurawa dan Durna untuk membunuh Bima. Ketiba tiba di dasar lautan yang gelap Bima dihadang oleh Naga Nembur Nawa sang penjaga samudera dengan pertarungan yang pada akhirnya dimenangkan oleh Bima dengan menggunakan kukunya. Di saat hampir tenggelam akibat pertarungan tersebut kemudian Bima menemui sesosok anak kecil yang menyerupai dirinya sendiri. Dikisahkan anak kecil tersebut adalah titisan Dewa Ruci yang turun ke bumi setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh Bima. Dan kemudian Dewa Ruci yang dikenal dalam Bali sebagai Acyntia atau "Tuhan yang bersemayam dalam diri" memberikan air suci tersebut kepada Bima. Dewa Ruci dalam sosok anak kecil inilah yang ada dalam tangan kiri patung Bima ini. Pesan moral dari cerita ini adalah untuk mencapai suatu cita-cita yang suci dan mulia harus dilalui dengan perjuangan, pengorbanan dan pertaruhan jiwa raga. Selain itu juga kita akan mengenal siapa Tuhan kita melalui proses pengenalan terhadap diri sendiri.(Ge)

Karena aku mendengarkannya hanya sepintas maka aku ambil kisahnya di internet..
Sudah keburu terkagum kagum dengan indahnya kota Denpasar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar