kusimpan asa direrumputantempat kita pernah berjalin tangan
nafasmu dan nafasku saling bertautan
meniti kasih diselembar benang
kubunuh rindu disudut ruang
tempat kita pernah mesra berbincang
yang kini tumbuh menjadi dendam
kau bakar cinta kau tikam luka
haruskah aku kalah lagi
setelah kalah dan kalah
mestikah aku jatuh lagi
setelah jatuh dan jatuh
atau harus aku gali
kubur kita berdua
dan kutancapkan tonggak kayu
atas kemenanganku
keputusanya ada pada sikapmu
dan suasana dibatinku
Tuhan maafkan aku....


Tidak ada komentar:
Posting Komentar